watch sexy videos at nza-vids!



Bagaimanakah sebenarnya vagina itu
Alat kelamin wanita, atau
disebut vagina, adalah suatu
benda yang berbentuk
“selongsong” yang tersembunyi
didalam tubuh. Organ intim ini
diawali dengan lubang masuk
yang berbentuk bingkai dan
terdiri atas dua lapis, dari
tempat inilah sel bibit laki-laki
masuk, dan tentu saja tempat ini
juga merupakan tempat keluar
dari hasil pembuahan setelah
disimpan selama sembilan bulan
dalam perut wanita.
Bibir besar merupakan bingkai
yang ada di bagian luar dan
berbentuk dua bibir yang tebal
dan lunak, serta sering
ditumbuhi bulu-bulu lebat.
Bagian ini biasa disebut labia
mayora. Labia mayora berfungsi
sebagai bantalan pelindung dari
benturan-benturan luar,
bentuknya tampak gemuk
penuh lemak tebal di bawah
kulit. Rambut tebal di daerah ini
memang tidak jelas fungsinya,
bahkan ada fase “tren”wanita
senang mencukur atau
mencabut bulu-bulu ini.
Namun, ada juga yang
berpikiran, rambut tersebut
sebagai daya tarik hingga organ
tersebut tampak indah menarik
dan sensual bagi pasangan.
Adapun dibagian dalamnya, ada
dua bibir lunak lagi yang juga
terdiri atas dua bagian dan
biasanya tidak berambut yang
sering disebut Labia minora.
Bibir ini biasanya lebih tipis
dibandingkan labia mayora, dan
berfungsi sebagai penutup
lubang vagina layaknya pintu
yang bisa menutup keluar dan
kedalam. Pada tiap wanita
panjang dari labia minora ini
berbeda-beda, ada yang
panjang ada yang pendek sekali.
Ada sebentuk organ yang
terletak tepat di atas lubang
kencing yang juga bisa berereksi
karena banyak mempunyai
pembuluh-pembuluh kapiler.
Benda ini disebut klitoris atau
kelentit yang sebenarnya bentuk
dan fungsinya hampir sama
dengan penis pada laki-laki,yang
bentuknya pada umumnya kecil
memanjang seperti biji kacang.
Klitoris ini sangat sensitif karena
juga merupakan berkumpulnya
ujung-ujung saraf sensoris.
Sentuhan dan rabaan yang
berbentuk rangsangan dapat
membuatnya ereksi dan
mengirim sinyal ke otot disekitar
vagina untuk berkontraksi
dalam prosesnya menuju suatu
puncak kenikmatan (orgasme
clitoral).
Di antara labia minoraitulah ada
lubang yang biasa disebut
vagina, bentuknya seperti lorong
yang memanjang kedalam,
sedang kedalamannya sangatlah
bervariasi.
Di sekitar liang vagina ini, ada
dua buah kelenjar yang
bermuara disini, yaitu kelenjar
bartholini dan kelenjar skene.
Kedua kelenjar itu menghasilkan
suatu cairan bening yang
tujuannya sebagai pelumas
sehingga memudahkan saat
penis akan masuk ke dalam
vagina.Produksi dari kelenjar-
kelenjar ini akan makin
meningkat saat si wanita
terangsang, baik karena
bercumbu maupun karena
adanya rangsangan saraf dari
otak yang mengalami aktivasi
akibat dipacu oleh rangsangan
sentuhan atau elusan di sekitar
daerah erogen si wanita. Daerah
Erogen Daerah erogen adalah
daerah yang sangat sensitif dan
penuh dengan saraf perasa. Bila
daerah erogen dirangsang akan
dengan cepat meningkatkan
keinginan seksual si wanita.
Daerah erogen pada setiap
wanita juga berbeda- beda, tapi
umumnya ada terletak di sekitar
bibir, telinga bagian belak a n
g , leher, buah dada, paha
terutama bagian dalam,
punggung bagian bawah dan
tentu saja sekitar alat kelamin.
Klitoris merupakan pusat dari
bagian tubuh yang erogen. Saat
seorang wanita dicumbu, cairan
di sekitar vagina akan meningkat
dan menyebabkan vagina basah,
cairan yang dikeluarkan oleh
kelenjar bartholin dan skene ini
bertujuan untuk persiapan saat
penis akan memasuki vagina.
Lalu berikutnya vagina akan
mulai memanjang dan
mengembang karena
mempersiapkan diri untuk
dimasuki (penetrasi) oleh penis
lelaki. Sebesar atau sepanjang
apa pun penis lelaki akan dapat
diterima oleh vagina wanita
karena vagina mempunyai
dinding yang berlipat lipat
sehingga bisa menyesuaikan
diri.Namun hal ini bisa terjadi
kalau secara psikologis tak ada
penolakan dari si wanita
sehingga kondisinya menjadi
rileks dan tidak tegang. Kalau
kondisi tegang yang terjadi akan
berakibat sebaliknya. Vagina
akan mengerut dan menyempit
sehingga kadang satu jari pun
akan sulit untuk memasukinya.
Keadaan seperti ini yang terjadi
terus-menerus disebut disfungsi
seksual pada wanita atau sering
disebut sebagai vaginismus.
Sering wanita yang pertama kali
melakukan hubungan seksual
mengalami keadaan ini sehingga
dia merasa tidak nyaman dan
akan merasa nyeri saat
penetrasi.Namun, keadaan ini
biasanya hanya bersifat
sementara . Itulah pentingnya
mempelajari atau belajar sex
education bagi pasangan
pengantin baru agar hal ini tidak
terjadi terhadap mereka. Cairan
Vagina Kita tahu, rahim itu
mempunyai peranan penting
dalam mendatangkan haid, tapi
di luar itu vagina pun se-
benarnya mengeluarkan cairan-
cairan khas dan itu adalah
normal, dan ada beberapa
bentuk yang bisa dihasilkan.
Bagian dari leher rahim pada
masa di antara menstruasi
seorang wanita selalu
mengeluarkan cairan yang agak
bening yang berbentuk agak
berlendir. Adapun vagina sendiri
juga dindingdindingnya
mengeluarkan cairan yang
merembes keluar dari pori-pori
dindingnya. Umumnya,
jumlahnya tidaklah banyak pada
keadaan biasa, tetapi pada
keadaan tertentu, misalnya pada
saat kehamilan atau si wanita
mengalami gangguan emosional
akan bertambah banyak cairan
yang dikeluarkan. Begitu juga
saat wanita mengalami
rangsangan seksual yang
memadai. Selain dari cairan-
cairan yang dikeluarkan di atas,
vagina wanita juga masih
mempunyai kemungkinan
mengeluarkan cairan yang
disebabkan oleh kelenjar
bartholini yang ada di sekitar
mulut vagina,yang sangat
mudah terangsang saat
terjadinya aktivitas seksual.
Cairan yang dikeluarkan oleh
kelenjar ini, biasanya bentuknya
transparan atau kadang mirip
seperti susu dengan sedikit bau
yang khas. Terkadang cairan ini
juga tidak berbau, bila dipegang
akan terasa licin dan bila
mengering agak sedikit
berwarna kekuningan. Cairan
inilah yang berguna untuk
menjaga dan menghindari
vagina dari keadaan yang kering
yang bisa memudahkan
terjadinya infeksi baik oleh
bakteri,jamur,maupun virus.
Tanda Adanya Infeksi Bila terjadi
gangguan pada vagina,yang bisa
terlihat bukanlah dari
banyaknya cairan yang keluar
dari vagina,tetapi dapat segera
diketahui dari adanya iritasi yang
terjadi.Bau yang terasa tidak
enak bahkan cenderung busuk
dan menyengat, atau terlihat
adanya warna yang tidak
biasanya. Bila ada iritasi,
biasanya akan disertai dengan
adanya rasa gatal dan adanya
tanda-tanda radang seperti
bengkak, memerah pada vagina
atau vulva atau juga di sekitar
alat kelamin termasuk paha
atas. Bagaimana Infeksi Terjadi?
Hal-hal yang bisa saja
menyebabkan keadaan seperti
di atas sehingga vagina
mengeluarkan cairan yang
berlebihan dan tidak normal
seperti: Adanya benda asing
yang tertinggal, baik disengaja
atau tidak disengaja seperti
misalnya sisa pembalut, tampon,
atau alat kontrasepsi yang tidak
dipersiapkan dengan baik.
Benda-benda ini akan
menyebabkan vagina akan
mengeluarkan cairan yang
sangat berlebihan dan biasanya
disertai bau yang sangat
keras.Keadaan seperti ini baru
bisa diatasi kalau penyebabnya
sudah dikeluarkan dan vagina
dicuci bersih. Terjadinya
keadaan iritasi akibat pemakaian
zat-zat kimia seperti desinfektan
yang ada dalam bak mandi,
deodoran vagina,kontrasepsi
yang berbentuk cairan atau jelly
dan juga berbagai jenis sabun.
Biasanya juga setelah penyebab
dihilangkan, keadaan ini tidak
akan segera menghilang begitu
saja. Terjadinya kematian pada
sel-sel di sekitar vagina akibat
menopause. Adanya erosi atau
pengikisan yang terjadi pada
leher rahim karena hubungan
seksual yang berlebihan. Akibat
adanya infeksi yang disebabkan
bakteri, atau karena tumbuh
jamur atau akibat infeksi lainnya.

Share
by: alung