watch sexy videos at nza-vids!



Cara Mudah Meningkatkan Rasa Percaya
Rasa
percaya
diri
adalah
salah
satu
modal
yang
berperan
sangatlah
besar di dalam memperoleh
kesuksesan.Tanpa mempunyai
rasa percaya diri sangat mustahil
sekali sebuah kesuksesan dapat
dengan mudah untuk kita raih.Di
dunia kerja dan di institusi
manapun kita juga akan dituntut
untuk mempunyai sebuah rasa
percaya diri yang lebih.Jadi,
untuk menjadi seseorang yang
berguna dan mempunyai
penempatan,tak hanya
kecerdasan saja yang harus
dimiliki,namun rasa percaya diri
juga berperan sangat
besar.Seseorang yang cerdas
namn tak memiliki rasa percaya
diri tidak akan mampu menggali
secara maksimal bakat yang
dimilikinya.Berikut ini ada
beberapa tips yang bisa
dilakukan untuk membangkitkan
rasa percaya diri.
1. Evaluasi diri secara
obyektif
Belajar menilai diri secara
obyektif dan jujur. Susunlah
daftar “kekayaan” pribadi,
seperti prestasi yang pernah
diraih, sifat-sifat positif, potensi
diri baik yang sudah
diaktualisasikan maupun yang
belum, keahlian yang dimiliki,
serta kesempatan atau pun
sarana yang mendukung
kemajuan diri. Sadari semua
asset-asset berharga Anda dan
temukan asset yang belum
dikembangkan. Pelajari kendala
yang selama ini menghalangi
perkembangan diri Anda,
seperti : pola berpikir yang
keliru, niat dan motivasi yang
lemah, kurangnya disiplin diri,
kurangnya ketekunan dan
kesabaran, tergantung pada
bantuan orang lain, atau pun
sebab-sebab eksternal lain. Hasil
analisa dan pemetaan terhadap
SWOT (Strengths, Weaknesses,
Obstacles and Threats) diri,
kemudian digunakan untuk
membuat dan menerapkan
strategi pengembangan diri yang
lebih realistik.
2. Beri penghargaan
yang jujur terhadap diri
Sadari dan hargailah sekecil
apapun keberhasilan dan potensi
yang anda miliki. Ingatlah bahwa
semua itu didapat melalui proses
belajar, berevolusi dan
transformasi diri sejak dahulu
hingga kini. Mengabaikan/
meremehkan satu saja prestasi
yang pernah diraih, berarti
mengabaikan atau
menghilangkan satu jejak yang
membantu Anda menemukan
jalan yang tepat menuju masa
depan. Ketidakmampuan
menghargai diri sendiri,
mendorong munculnya
keinginan yang tidak realistik dan
berlebihan; contoh: ingin cepat
kaya, ingin cantik, populer,
mendapat jabatan penting
dengan segala cara. Jika ditelaah
lebih lanjut semua itu
sebenarnya bersumber dari rasa
rendah diri yang kronis,
penolakan terhadap diri sendiri,
ketidakmampuan menghargai
diri sendiri – hingga berusaha
mati-matian menutupi keaslian
diri.
3. Positive thinking
Cobalah memerangi setiap
asumsi, prasangka atau persepsi
negatif yang muncul dalam
benak Anda. Anda bisa katakan
pada diri sendiri, bahwa
nobody’s perfect dan it’s okay if I
made a mistake. Jangan biarkan
pikiran negatif berlarut-larut
karena tanpa sadar pikiran itu
akan terus berakar, bercabang
dan berdaun. Semakin besar dan
menyebar, makin sulit
dikendalikan dan dipotong.
Jangan biarkan pikiran negatif
menguasai pikiran dan perasaan
Anda. Hati-hatilah agar masa
depan Anda tidak rusak karena
keputusan keliru yang dihasilkan
oleh pikiran keliru. Jika pikiran
itu muncul, cobalah
menuliskannya untuk kemudian
di re-view kembali secara logis
dan rasional. Pada umumnya,
orang lebih bisa melihat bahwa
pikiran itu ternyata tidak benar.
4. Berani mengambil
resiko
Berdasarkan pemahaman diri
yang obyektif, Anda bisa
memprediksi resiko setiap
tantangan yang dihadapi.
Dengan demikian, Anda tidak
perlu menghindari setiap resiko,
melainkan lebih menggunakan
strategi-strategi untuk
menghindari, mencegah atau
pun mengatasi resikonya.
Contohnya, Anda tidak perlu
menyenangkan orang lain untuk
menghindari resiko ditolak. Jika
Anda ingin mengembangkan diri
sendiri (bukan diri seperti yang
diharapkan orang lain), pasti ada
resiko dan tantangannya.
Namun, lebih buruk berdiam diri
dan tidak berbuat apa-apa
daripada maju bertumbuh
dengan mengambil resiko.
5. Mensyukuri rahmat
Tuhan
Ada pepatah mengatakan yang
mengatakan orang yang paling
menderita hidupnya adalah
orang yang tidak bisa bersyukur
pada Tuhan atas apa yang telah
diterimanya dalam hidup.
Artinya, individu tersebut tidak
pernah berusaha melihat segala
sesuatu dari kaca mata positif.
Bahkan kehidupan yang
dijalaninya selama ini pun tidak
dilihat sebagai pemberian dari
Tuhan. Akibatnya, ia tidak bisa
bersyukur atas semua berkat,
kekayaan, kelimpahan, prestasi,
pekerjaan, kemampuan,
keahlian, uang, keberhasilan,
kegagalan, kesulitan serta
berbagai pengalaman hidupnya.
Ia adalah ibarat orang yang
selalu melihat matahari
tenggelam, tidak pernah melihat
matahari terbit. Hidupnya
dipenuhi dengan keluhan, rasa
marah, iri hati dan dengki,
kecemburuan, kekecewaan,
kekesalan, kepahitan dan
keputusasaan. Dengan “beban”
seperti itu, bagaimana individu
itu bisa menikmati hidup dan
melihat hal-hal baik yang terjadi
dalam hidupnya? Tidak heran
jika dirinya dihinggapi rasa
kurang percaya diri yang kronis,
karena selalu membandingkan
dirinya dengan orang-orang
yang membuat “cemburu”
hatinya. Oleh sebab itu,
belajarlah bersyukur atas
apapun yang Anda alami dan
percayalah bahwa Tuhan pasti
menginginkan yang terbaik
untuk hidup Anda.
6. Menetapkan tujuan
yang realistik
Anda perlu mengevaluasi tujuan-
tujuan yang Anda tetapkan
selama ini, dalam arti apakah
tujuan tersebut sudah realistik
atau tidak. Dengan menerapkan
tujuan yang lebih realistik, maka
akan memudahkan anda dalam
mencapai tujuan tersebut.
Dengan demikian anda akan
menjadi lebih percaya diri dalam
mengambil langkah, tindakan
dan keputusan dalam mencapai
masa depan, sambil mencegah
terjadinya resiko yang tidak
diinginkan.
Hanya kita sendiri yang bisa
membangkitkan rasa percaya diri
kita.Tidak ada orang lain yang
bisa merubah diri kita selain diri
kita sendiri.So,janganlah mudah
menyerah,kembangkan potensi
diri yang ada karena kita sendiri
yang akan menentukan
kesuksesan masa depan kita.

Bagikan
by: alung