watch sexy videos at nza-vids!



Tiga problem seksual wanita
DULU bahkan sampai sekarang,
masih terngiang pernyataan
bahwa pria berbeda dengan
wanita. Mungkin ada benarnya
juga. Termasuk dalam masalah
seksual, wanita terkenal lebih
tidak ekspresif ketika menerima
rangsangan seksual. Nrimo
tatkala tidak merasakan
kenikmatan seksual (orgasme),
disakiti dan tidak menuntut.
Padahal jika dicerna lebih jauh,
sesungguhnya problem seksual
yang dialami wanita jumlahnya
lebih banyak dibandingkan pria.
Hanya saja, sekali lagi
� menerima� saja dengan atau
tanpa ketidakmengertian
mereka akan kondisinya. Berikut
penjelasan mengenai beberapa
problem seksual wanita.
1.Disfungsi Orgasme
Masalah seksual wanita yang
satu ini cukup banyak dialami.
Yang dimaksudkan dengan
istilah disfungsi orgasme adalah
gangguan fungsi orgasme. Pada
kondisi ini wanita tidak
mencapai kenikmatan seksual
(orgasme).
Sebagian besar wanita bisa
menerima keadaan ini tanpa
banyak mengeluh. Namun
sebagian lainnya, jika dibiarkan
lebih lanjut dapat menimbulkan
gejala-gejala psikosomatis,
seperti pusing, mudah
tersinggung, sulit tidur dan
lainnya. Disfungsi orgasme
terbagi 3.
a. Primary orgasmic dysfunction.
Pada keadaan ini wanita belum
pernah mengalami orgasme
dengan cara apapun.
b. Secondary orgasmic
dysfunction. Dalam hal ini
wanita sudah pernah mencapai
orgasme, tetapi kemudian tidak
pernah mengalaminya lgi.
c. Situational orgasmic
dysfunction. Pada keadaan ini
wanita hanya dapat mencapai
orgasme dengan cara atau
situasi tertentu, antara lain:
Disfungsi orgasme hubungan
seksual. Artinya orgasme tidak
dapat dicapai melalui hubungan
seksual, tetapi bisa dengan cara
lain.
Disfungsi orgasme masturbasi.
Yaitu, orgasme tidak dapat
dicapai melalui masturbasi,
tetapi bisa dengan hubungan
seksual.
Disfungsi orgasme random.
Maksudnya, orgasme yang
dapat dicapai hanya dalam
situasi tertentu. Misalnya di
pantai, gunung dan tempat-
tempat baru lainnya.
2. Vaginismus
Vaginismus adalah kekejangan
otot-otot vagina pada sepertiga
bagian luar, dan sekitar liang
vagina. Gangguan ini bisa
menyerang wanita yang baru
kali pertama melakukan
hubungan seksual. Bisa juga
menyerang wanita yang sudah
sering melakukan senggama,
dengan derajat kekejangan yang
bervariasi. Jika keadaan ini
terjadi, biasanya hubungan
seksual tidak berlangsung lancar.
3. Dispareuni
Gangguan seksual ini artinya
rasa sakit yang ditimbulkan oleh
hubungan seksual.
Masalah atau gangguan seksual
ini dapat diakibatkan oleh faktor
fisik maupun psikis. Untuk
faktor psikis biasanya
berhubungan dengan persepsi
yang salah tentang seks. Seperti,
seks sebagai sesuatu yang kotor
atau dosa, trauma akibat
pengalaman seksual
sebelumnya, kurangnya
komunikasi yang baik dengan
pasangan, takut hamil atau
tertular penyakit menular
seksual, maupun meragukan
kemampuan pasangan.
Sementara faktor fisik berkaitan
dengan gangguan organ yang
bersangkutan. Misalnya,
gangguan saraf atau hormonal
untuk disfungsi orgasme, infeksi,
tumor ataupun robekan pada
vaginismus dan menopause
untuk dispareuni.
Tapi yang terpenting, semua
gangguan ini membutuhkan
pertolongan yang tepat
sehingga hubungan seksual
berlangsung harmonis.

Bagikan
by: alung